Sebelum Wright bersaudara bermimpi menerbangkan manusia, jauh sebelumnya di langit Andalusia, seorang lelaki telah lebih dulu mencoba menaklukkan angkasa. Namanya Abbas Ibnu Firnas, ilmuwan serba bisa yang berani membayangkan manusia bisa terbang, bukan sebagai mimpi, tapi sebagai kemungkinan.
Ibnu Firnas bukan sekadar pengkhayal. Ia adalah perwujudan dari keberanian intelektual. Di abad ke-9, saat banyak orang masih menganggap langit sebagai ranah para dewa, Ibnu Firnas menjadikannya ruang eksperimen. Ia mempelajari struktur sayap burung, aliran udara, dan gravitasi. Dari pengamatannya, ia menciptakan alat terbang yang menyerupai glider, lengkap dengan sayap dan sistem pengendali.
Dan di atas bukit di kota Kordoba, ia mencoba terbang. Di hadapan banyak orang. Ia melompat, meluncur, dan terbang. Meski hanya beberapa saat dan mendarat dengan luka, dunia mencatatnya sebagai manusia pertama yang berhasil terbang dengan alat ciptaannya sendiri.
Bagi kita, mungkin itu terdengar sederhana. Tapi di masanya, itu adalah revolusi. Keberanian melawan batas logika, menabrak ketakutan, dan memelopori impian. Tanpa Ibnu Firnas, mungkin semangat eksperimental dalam dunia aeronautika tidak akan pernah dirintis seawal itu.
Namun, ia bukan hanya ahli mesin terbang. Ia juga menguasai musik, kimia, astrologi, dan puisi. Ia bahkan merancang jam air, membuat model tata surya, dan menciptakan batu kristal dari pasir kuarsa, hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya di Eropa.
Refleksi dari kisahnya adalah bahwa peradaban dibangun oleh orang-orang yang berani membayangkan hal mustahil, lalu membayar harga untuk mewujudkannya. Ibnu Firnas jatuh, tapi dari jatuhnya, generasi masa depan belajar membangun sayap yang lebih kuat.
Hari ini, saat pesawat melintas di angkasa, dan manusia menjejak bulan, sejarah tak boleh lupa. Ada seorang muslim dari Andalusia yang pernah berkata lewat tindakannya, bahwa Langit bukan batas, ia adalah undangan.
Ibnu Firnas telah menunjukkan bahwa keberanian untuk bermimpi, dibingkai dengan ilmu dan eksperimen, dapat mengangkat umat manusia dari tanah ke angkasa.
Author : Marta Jaya,S.Pd.,M.Pd.