Izinkan aku menata kata, bukan untuk sekadar pamit, tapi untuk menyampaikan rasa syukur atas perjalanan indah yang pernah kutapaki, di sebuah tempat yang tidak hanya bernama sekolah, tapi rumah jiwa yang bernama SMPIT LHI.
Di tempat ini, aku datang membawa semangat, dengan langkah mungkin belum mantap, tapi hati yang bulat ingin memberi arti. Namun justru di sinilah aku menerima begitu banyak. Bukan hanya tugas, tapi kepercayaan, bukan hanya amanah, tapi bimbingan dan cinta yang tak diucap, namun terasa menguatkan setiap hari.
SMPIT LHI bukan sekadar tempat belajar bagi siswa, tapi juga ladang bertumbuh bagi para pendidik. Di setiap ruangnya, aku merasa dilatih untuk naik kelas, bukan hanya dalam skill dan kompetensi, tapi dalam keikhlasan, dalam kesabaran, dalam cara memanusiakan manusia.
Aku menemukan bahwa menjadi guru bukan soal banyaknya ilmu yang diajarkan, tapi tentang bagaimana hadirnya kita bisa menjadi cahaya, bahkan dalam gelap yang mungkin tak disadari murid-murid kita.
Di sini aku bertumbuh, pelan tapi pasti. Bukan hanya lewat pelatihan dan amanah, tapi lewat kepercayaan dan ruang untuk berkembang. Setiap program bukan sekadar tugas, tapi lorong-lorong pembentuk versi terbaik dari diriku sendiri.
Setiap pagi yang kusambut dengan salam, setiap canda yang tercipta bersama rekan musyrif/guru, dan setiap doa yang dibisikkan setelah forum panjang, semua adalah potongan cinta yang tidak akan kulupakan. Karena di SMPIT LHI, aku merasa bukan hanya menjadi pengajar, tapi bagian dari keluarga yang saling menguatkan.
Kini, ketika masa baktiku sampai di ujung jalan, hatiku tak sepenuhnya siap melangkah. Karena sesungguhnya, bagaimana mungkin aku benar-benar pergi dari tempat yang telah mengisi begitu banyak ruang dalam hidupku?
Aku tidak membawa pulang gaji atau sertifikat, tapi aku membawa pulang pelajaran hidup tentang arti dedikasi, tentang mengajar dengan hati, dan tentang menjadi guru yang tak hanya mendidik pikiran, tapi juga merawat jiwa.
Untuk setiap anak yang pernah aku bimbing, setiap guru yang pernah menyapa dengan kehangatan, dan setiap pimpinan yang tak pernah lelah membukakan ruang tumbuh, terima kasih. Kalian semua adalah bagian dari kisah indah yang tak akan lekang dalam doaku.
Langkahku boleh berpindah, tapi hatiku tetap tertinggal di antara pendopo, presensi, dan senyum pagi di lorong asrama yang menyejukkan hati. Semoga Allah menjaga setiap niat baik di tempat ini, dan menjadikannya taman pahala bagi siapa pun yang pernah menanam kebaikan di dalamnya. Terima kasih, SMPIT LHI, engkau bukan hanya tempatku bekerja, tapi tempat aku belajar menjadi lebih baik, sebagai musyrif/guru, sebagai hamba, dan sebagai manusia.
Author : Marta Jaya,S.Pd.,M.Pd