Dalam diam, semesta bekerja. Ia tidak gaduh, tidak pula terburu-buru. Apa yang ditetapkan untukmu sedang meniti jalannya menuju hatimu, meskipun engkau tak lagi berharap, meski kakimu telah letih menunggu. Takdir tak pernah sesat arah, ia tahu dengan tepat di mana engkau berada, dan kapan saat yang paling baik untuk menyapamu.
Ada hal-hal yang lahir tanpa engkau pinta, kebaikan yang datang saat engkau merasa tak pantas, pertolongan yang tiba ketika logika menyerah. Semua itu bukan karena kekuatanmu, melainkan karena Dia yang Maha Mengetahui apa yang kau butuhkan, bahkan sebelum engkau tahu bagaimana cara memintanya.
Kita sering berlari mengejar sesuatu yang belum tentu milik kita, menaruh harap pada pintu-pintu yang tak ditakdirkan terbuka. Lalu kecewa, lalu patah. Padahal, apa yang memang bukan milikmu, takkan pernah menjadi milikmu walau seluruh daya dan upaya kau kerahkan. Karena takdir bukan hasil dari kepandaianmu, tapi buah dari ketetapan-Nya.
Hidup ini bukan tentang siapa yang paling cepat atau paling kuat, melainkan siapa yang paling tulus dalam menerima. Sebab ketenangan bukan milik mereka yang selalu mendapat apa yang mereka inginkan, melainkan milik mereka yang tahu bagaimana caranya ridha saat yang mereka cintai tak mampu mereka genggam.
Sungguh, takdir bukan musuh yang perlu kau taklukkan, tapi sahabat yang perlu kau pahami. Ia mengerti luka dan letihmu, ia tahu kenapa sesuatu ditunda, bahkan ketika hatimu memintanya dengan air mata. Karena kadang, penundaan adalah bentuk kasih sayang, bukan penolakan. Kadang kehilangan adalah perlindungan, bukan kehancuran.
Yang ditulis untukmu akan mencarimu, bahkan jika kau bersembunyi dalam diam dan keputusasaan. Ia akan mengetuk hatimu dengan cara yang paling lembut, mungkin lewat orang yang tak kau kenal, peristiwa yang tak kau duga, atau doa yang pernah kau ucap di malam yang nyaris terlupa.
Namun yang bukan milikmu akan pergi, seindah dan sekuat apa pun usahamu menggenggamnya. Ia akan lepas perlahan, tak karena kau tak layak, tapi karena ada sesuatu yang lebih layak untukmu di jalan yang belum terlihat. Kau hanya belum sampai ke titik di mana hatimu sanggup memahami makna dari semua kehilangan ini.
Belajarlah percaya, meski dunia terlihat kacau. Belajarlah tenang, meski hatimu penuh tanya. Karena keajaiban sering datang di tengah kesunyian, saat engkau memilih untuk diam dan menyerahkan segalanya kepada Dia yang tak pernah tidur. Hanya kepada-Nya, semua kemungkinan kembali menjadi mungkin.
Ketika engkau mampu meletakkan beban di pundak-Nya, saat itulah hatimu mulai merdeka. Bukan lagi tergantung pada hasil, tapi berserah dalam proses. Maka teruslah melangkah, bukan untuk mengejar, tapi untuk menjemput apa yang telah dijanjikan untukmu, dengan keyakinan bahwa yang datang padamu adalah yang terbaik menurut-Nya, bukan sekadar menurutmu.
Dan kelak, di ujung waktu, engkau akan melihat bagaimana segala sesuatu mendatangimu pada waktu yang paling tepat. Engkau akan tersenyum, bukan karena semuanya berjalan sesuai rencana, tapi karena engkau akhirnya paham: apa yang ditetapkan untukmu tidak pernah sekalipun tersesat. Ia hanya menunggu hatimu cukup tenang untuk menerima.
Author : Marta Jaya,S.Pd.,M.Pd.