Tak apa jika hari ini kau masih duduk di meja yang sama, menatap halaman-halaman skripsi yang belum rampung. Di luar sana, mungkin kawan-kawanmu sudah melangkah lebih jauh, mereka mengenakan toga, menenteng map lamaran kerja, atau bahkan sudah bersandar nyaman di kursi-kursi kantor. Tapi percayalah, hidup bukan tentang siapa yang duluan sampai. Hidup adalah tentang bagaimana kau tetap bertahan, meski perlombaan tampak menjauh.
Ada waktunya benih tumbuh dengan cepat, merekah menyambut mentari. Tapi ada pula benih yang diam dalam tanah lebih lama, mengumpulkan tenaga, menunggu musim terbaiknya. Kau bukan tertinggal, hanya sedang bersiap. Mungkin jalanmu lebih sunyi, tapi bukan berarti ia salah. Ia hanya berbeda dan itu sah. Jangan biarkan waktu mencambukmu tanpa kasih. Setiap orang punya jam biologis hidupnya masing-masing. Jangan panik karena kau tak sama dengan mereka. Fokuslah pada detak jantungmu sendiri, pada napasmu yang masih bisa kau atur, pada langkahmu yang masih kau arahkan.
Skripsi ini bukan sekadar tugas akhir, ia adalah lembar demi lembar perjuangan batin. Di dalamnya ada lelah yang tak terlihat, air mata yang tak terdengar, dan harapan yang terus kau peluk erat meski kadang ingin menyerah. Tak semua orang tahu betapa kerasnya kau berjuang, tapi Tuhan tahu, dan itu cukup. Jika hari ini terasa berat, istirahatlah sejenak. Tarik napas dalam-dalam, tatap langit yang luas. Dunia ini tak menuntutmu untuk selalu kuat. Ia hanya ingin kau jujur pada dirimu sendiri, bahwa kau pun butuh waktu, bahwa tak apa jika hari ini belum selesai.Ada kekuatan dalam lambat. Dalam setiap jeda, ada pelajaran yang tak bisa ditemukan oleh mereka yang berlari terlalu cepat. Kau belajar sabar, kau belajar tekun, dan lebih dari itu, kau belajar mengenali dirimu sendiri lebih dalam dari sebelumnya.
Tak ada yang sia-sia dari proses yang kau jalani. Bahkan rasa gagal pun mendidikmu menjadi pribadi yang lebih kokoh. Suatu hari nanti, saat kau menoleh ke belakang, kau akan tersenyum. Bukan karena jalanmu mudah, tapi karena kau berhasil melewatinya. Ingat, mereka yang lebih dulu lulus bukan musuhmu. Mereka adalah saksi dari perjalanan yang berbeda. Berbahagialah untuk mereka, sambil tetap memeluk dirimu dengan kasih. Tak perlu iri, tak perlu malu, karena masa depanmu tak ditentukan oleh siapa yang duluan, tapi oleh siapa yang tak menyerah. Teruslah melangkah, meski perlahan. Setiap kata yang kau ketik, setiap referensi yang kau cari, adalah bukti bahwa kau tidak berhenti. Dan itu sudah lebih dari cukup untuk hari ini. Besok, kau bisa lanjut lagi. Satu halaman lagi. Satu paragraf lagi. Sampai tiba waktunya, kau pun akan selesai. Nikmatilah prosesmu, karena di sanalah keindahan sesungguhnya. Tak semua kemenangan datang dengan tepuk tangan. Ada kemenangan yang sunyi, terjadi dalam hati yang penuh syukur. Dan kau sedang menuju ke sana. Percayalah, kau akan sampai. Dengan cara dan waktu yang paling indah untukmu
Author : Marta Jaya,S.Pd.,M.Pd.