Kadang kita pikir: “Nabi gak mungkin relate sama masalah kita zaman sekarang.”
Tapi tunggu dulu…
Lagi stres karena tekanan hidup? Rasulullah ﷺ pernah kehilangan semua harta, disabotase oleh keluarga, bahkan ditolak oleh kampung halamannya sendiri.
Lagi sakit hati atau merasa dikhianati? Sahabat terdekat Rasul ﷺ ada yang mundur. Ada yang ragu. Bahkan paman yang beliau cintai tak pernah masuk Islam.
Lagi overthinking, anxiety, atau merasa sendirian? Rasulullah ﷺ pernah duduk sendiri di Gua Hira, bertanya-tanya: “Apa yang sedang terjadi padaku?” Beliau juga pernah disebut gila, penyair, dan dipojokkan oleh masyarakat.
Lagi ngerasa gagal atau gak dihargai? Rasul ﷺ berdakwah 13 tahun di Makkah dan hanya punya segelintir pengikut. Tapi beliau tidak menyerah, karena beliau tahu, perjuangan bukan soal hasil instan.
Lagi terjebak dalam kebisingan dunia digital? Di zaman kita, noise datang dari notifikasi. Di zaman Rasul, noise datang dari cemoohan, ejekan, dan tekanan mental. Tapi beliau tetap tenang dan fokus pada misi.
Kamu Gak Sendiri, Apa pun tantanganmu hari ini, hati yang lelah, semangat yang hilang, iman yang naik-turun, tekanan dari orang sekitar, kamu gak sendirian.
Rasul sudah melalui jalannya. Dan beliau berhasil menembusnya. Itulah kenapa sirah bukan sekadar cerita nostalgia.
Sirah adalah cermin. Ketika kita membaca perjuangan Rasul, kita menemukan pantulan diri kita sendiri, dan jawabannya.
Jadi, Saat Dunia Terasa Berat… Ingat satu hal ini:
“Masalahmu mungkin modern, tapi rasa sakit dan perjuangan itu universal. Dan Rasul sudah melewatinya sebelum kamu.”
Tantangan Digital? Tetap Bisa Kuat!
Gunakan HP bukan cuma buat scroll, tapi juga buat recharge iman.
Ganti konten yang menguras mental dengan konten yang menguatkan jiwa.
Sisipkan waktu buat baca sirah, bukan untuk nostalgia, tapi buat survival.
Author : Marta Jaya,S.Pd.,M.Pd.