Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bukan sekadar dokumen administratif. Dalam paradigma Kurikulum Merdeka, RPP dan modul pembelajaran bertransformasi menjadi skenario hidup, tempat guru memetakan harapan, merancang interaksi, dan menyalakan gairah belajar anak. Di tangan guru yang reflektif dan kreatif, RPP menjadi ruang imajinasi yang terarah.
Kurikulum Merdeka menekankan fleksibilitas, kemandirian, dan keberpihakan pada murid. Maka, RPP tidak lagi kaku dan linear, tetapi adaptif terhadap konteks siswa, lingkungan belajar, serta kebutuhan sosial-emosional mereka. Guru diberi ruang untuk berkreasi dan bereksperimen dalam merancang pembelajaran yang kolaboratif, tematik, dan kontekstual.
Modul ajar yang dikembangkan bukan sekadar paket materi, tetapi narasi pengalaman belajar yang menghubungkan kompetensi dengan kehidupan nyata. Guru tidak lagi hanya menyampaikan isi, tetapi mengundang murid untuk mengalami, merasakan, dan merefleksikan. Proyek, eksplorasi, dan dialog menjadi metode utama.
Dalam semangat joyful learning, RPP dan modul yang inovatif harus menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Ini bukan berarti bermain tanpa arah, melainkan menyusun pembelajaran yang menyalakan rasa ingin tahu, memperkuat relasi, dan menumbuhkan rasa percaya diri murid. Pembelajaran bukan tekanan, tapi petualangan yang menyenangkan.
Di sisi lain, personalized learning menjadi dasar penting dalam menyusun RPP dan modul. Guru merancang skenario belajar yang mempertimbangkan keunikan murid: gaya belajar, minat, kesiapan, bahkan keadaan emosional mereka. Ada ruang bagi murid untuk memilih, berekspresi, dan merancang jalannya sendiri dalam mencapai tujuan belajar.
Proyek berbasis kehidupan nyata (Project-Based Learning) menjadi jantung dari RPP inovatif. Guru tidak hanya mengajar, tetapi merancang pengalaman. Murid diajak meneliti lingkungan, menyelesaikan masalah sosial sederhana, atau menciptakan karya yang bermakna. Dengan begitu, kompetensi akademik dan karakter berkembang bersamaan.
RPP reflektif juga menempatkan guru sebagai pembelajar. Evaluasi tidak hanya terjadi di akhir, tapi sepanjang proses. Guru merekam apa yang berhasil dan tidak, menyusun catatan kecil tentang dinamika murid, dan menjadikan refleksi itu bahan perbaikan nyata. Ini membuat pembelajaran selalu relevan dan responsif.
MJ-Edutech telah merancang format dan template RPP yang mendorong guru untuk berkreasi. Bukan hanya mengisi format kosong, tapi mengembangkan narasi bermakna. Di dalamnya ada peta alur minat murid, ruang untuk menyisipkan refleksi, dan strategi yang fleksibel untuk kebutuhan kelompok kecil maupun pembelajaran diferensiasi.
Kunci utama dari RPP & modul inovatif adalah keberanian untuk menciptakan ruang belajar yang hidup. Guru bukan hanya penyalur informasi, tapi arsitek pengalaman. Ia menyusun skenario yang bisa mengubah kelas menjadi ruang bertumbuh: tempat tertawa, berpikir kritis, bertanya jujur, dan saling menguatkan.
Pada akhirnya, RPP dan modul pembelajaran bukan hanya alat, tetapi cerminan jiwa guru. Ia menuliskan harapan dan cinta pada proses belajar anak-anaknya. Dalam Kurikulum Merdeka, guru diberi kehormatan dan kebebasan untuk mencipta. Dan dengan kebebasan itu, lahirlah pembelajaran yang bukan hanya berhasil di atas kertas, tapi membekas di hati
Author: Marta Jaya,S.Pd.,M.Pd