"Janganlah karena keterlambatan terkabulnya doa membuatmu berputus asa, sebab Dia telah menjamin pengabulannya sesuai dengan apa yang Dia kehendaki, bukan sesuai dengan apa yang engkau kehendaki, dan pada waktu yang Dia tentukan, bukan pada waktu yang engkau tentukan." Ibnu Athaillah
"Janganlah karena keterlambatan terkabulnya doa membuatmu berputus asa, sebab Dia telah menjamin pengabulannya sesuai dengan apa yang Dia kehendaki, bukan sesuai dengan apa yang engkau kehendaki, dan pada waktu yang Dia tentukan, bukan pada waktu yang engkau tentukan." Ibnu Athaillah
Ada doa yang segera tumbuh seperti bunga setelah hujan pertama. Tapi ada pula doa yang harus tidur dalam tanah, menunggu musimnya tiba. Jangan kau anggap Allah lupa, sebab tak satu pun desah hatimu luput dari catatan-Nya.
Kita ini sering tergesa dalam meminta, namun tak siap bila harus menunggu. Padahal, kadang Allah tidak sedang menunda. Ia hanya sedang menyusun sesuatu yang lebih indah dari apa yang kau kira.
Bukankah anak kecil pun tak langsung diberi api, walau ia merengek? Bukan karena orang tuanya tak sayang, tetapi karena kasih sayangnya terlalu besar untuk membiarkan ia terluka. Maka jangan bilang Allah tak peduli, saat doamu belum juga menjadi nyata.
Allah tahu kapan waktumu tepat. Ia tahu kapan hatimu siap. Ia tahu kapan dunia siap menyambut apa yang kau minta. Karena terkadang, sesuatu yang kau inginkan hari ini, justru bisa melukaimu jika datang terlalu cepat.
Doa itu bukan sekadar permintaan, tapi juga perjalanan. Setiap air mata yang jatuh, setiap sujud yang dalam, setiap bisikan lirih di tengah malam, semuanya adalah bagian dari cinta yang sedang kau tanam bersama Tuhan.
Mungkin kau tidak sadar, tapi terkadang yang berubah bukan takdirmu, melainkan dirimu sendiri. Doamu membuatmu lebih kuat. Menunggumu membuatmu lebih sabar. Dan seringkali, itu adalah jawaban yang sejati.
Jangan ukur cinta Allah dengan seberapa cepat Ia mengabulkan. Ukurlah dengan seberapa lembut Ia menjaga hatimu tetap berharap, bahkan saat langit masih tampak kosong.
Ada saatnya kau akan melihat ke belakang, dan berkata, “Andai dulu Allah kabulkan semua doaku, mungkin aku tak akan sampai di tempat yang lebih baik ini.” Saat itu kau akan bersyukur atas penundaan yang dulu kau tangisi.
Allah tidak pernah salah waktu. Ia tidak pernah lupa alamat. Ia tidak pernah kehabisan kasih. Maka tetaplah berdoa, meski jawabannya belum tiba. Bisa jadi, doamu sedang dikirim bersama ujian yang akan membuatmu pantas menerimanya.
Dan bila suatu saat kau mulai letih berharap, duduklah tenang. Katakan dalam hatimu, “Ya Allah, aku tidak tahu kapan Engkau kabulkan doaku. Tapi aku percaya, Engkau sedang menjadikanku seseorang yang layak menerimanya.”
Author : Marta Jaya,S.Pd.,M.Pd