Dalam sunyi malam, saat dunia berbaring dalam keheningan, Terdengar bisikan lembut dari hati yang rindu kebaikan. Setiap amal, sekecil senyum dan sapaan Adalah benih yang ditanam di ladang kebahagiaan. Begitulah Allah mencipta hubungan rahmat-Nya, Bahwa kebaikan bukan hanya untuk yang menerima, Namun terlebih bagi jiwa yang memberi. Wahai jiwa yang gelisah dalam dunia yang bising, Ketahuilah, kebaikan adalah pelipur paling sejati. Ketika tanganmu terbuka memberi, hatimu terbuka menerima, Dan Allah yang Maha Lembut, mengalirkan sakinah dalam dada. Bukankah dalam Al-Qur’an disebut, “Siapa yang berbuat baik sebesar zarrah, niscaya ia mendapatkan yang sama”? Maka lakukanlah, walau hanya dengan lirih doa.
Berbuat baik bukanlah sekadar perintah syariat, Ia adalah fitrah yang telah ditanam sejak ruh ditiupkan. Karena dalam setiap insan ada cahaya Ilahi, Yang menyala ketika kita menolong tanpa pamrih. Bahagia bukan tentang apa yang dimiliki, Namun tentang seberapa banyak yang kita beri, Dengan ikhlas, untuk wajah Allah semata. Kadang, dunia menipu dengan gemerlap semu, Namun hati yang terlatih memberi tak mudah layu. Ia tahu bahwa kebahagiaan sejati tidak dibeli, Tapi tumbuh dari kepekaan hati pada derita orang lain. Bukankah Rasulullah ﷺ bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia”? Maka jadilah pelita di tengah gelapnya dunia.
Jangan takut lelah karena berbuat baik, Karena Allah menyimpan semua dalam buku catatan yang rapi. Setiap air mata karena empati, setiap peluh karena peduli, Akan menjadi saksi saat tak ada yang bisa bersuara nanti. Hidup ini bukan tentang siapa yang paling tinggi, Tetapi siapa yang paling banyak meringankan beban saudara. Itulah hakikat sukses di sisi-Nya. Jika hatimu pernah hampa dan jiwamu merasa kosong, Cobalah memberi, walau hanya pada seekor kucing yang lapar. Sungguh, ada keajaiban dalam memberi tanpa mengharap, Ada ketenangan yang tak bisa dibeli oleh dunia. Itulah umpan balik yang dirancang oleh Sang Pencipta, Bahwa kebaikan menciptakan kebahagiaan, Dan kebahagiaan mengundang kebaikan lainnya.
Bersyukurlah bila hatimu masih mudah tersentuh, Karena itu tanda bahwa iman belum padam. Rasulullah ﷺ adalah teladan kebaikan yang sempurna, Beliau menangis bukan karena lemah, Tapi karena cinta yang mendalam pada ummatnya. Mari kita warisi cinta itu, Dengan menjadikan hidup kita manfaat bagi sekitar. Waktu terus berputar, usia kian menua, Namun amal baik akan hidup lebih lama dari jasad kita. Satu sedekah, satu senyum, satu doa yang tulus, Akan menjadi investasi abadi di akhirat. Allah tidak menilai seberapa besar pemberianmu, Namun seberapa ikhlas dan lembut hatimu saat memberi. Itulah jalan menuju kebahagiaan yang sejati.
Kebaikan bukan milik orang kaya atau berilmu saja, Ia milik siapa saja yang hatinya hidup. Seorang yang miskin namun pemaaf, Lebih mulia di sisi Allah daripada yang kaya namun keras hati. Karena hati yang baik adalah harta paling berharga, Yang memantulkan Nur Allah di dunia dan akhirat. Jagalah hatimu, dan tebarkan kebaikan di mana pun engkau berada. Wahai saudaraku, Jadikan hidupmu sebagai ladang amal yang subur. Tumbuhkan kebaikan setiap hari, Maka engkau akan menuai kebahagiaan yang tak pernah layu. Inilah lingkaran kasih yang dirancang oleh Allah: Kebaikan melahirkan kebahagiaan, Dan kebahagiaan akan mendorongmu berbuat kebaikan kembali. Begitu terus, hingga engkau berpulang dalam ridha-Nya.
Author : Marta Jaya,S.Pd.,M.Pd.