The How of Happiness adalah sebuah buku yang tak hanya berbicara tentang kebahagiaan sebagai tujuan, tetapi juga menuntun kita menempuhnya dengan langkah-langkah nyata. Ditulis oleh Sonja Lyubomirsky, buku ini membedah kebahagiaan bukan sebagai angan, melainkan sebagai sesuatu yang bisa dibangun dengan kesadaran, kebiasaan baik, dan perubahan cara pandang. Bagi seorang Muslim, buku ini dapat menjadi cermin untuk memahami bagaimana nilai-nilai Islam sesungguhnya telah lama mengajarkan tentang kedamaian batin dan kebahagiaan yang hakiki.

Dengan gaya bahasa yang ramah dan pendekatan ilmiah yang mendalam, buku ini mengajak pembaca untuk berhenti sejenak dari hiruk-pikuk dunia, lalu merenungi: apakah yang sebenarnya membuat hidup terasa berarti? Dalam Islam, kebahagiaan erat kaitannya dengan qana'ah (rasa cukup), syukur, serta berserah diri kepada ketentuan Allah. Menariknya, prinsip-prinsip ini secara tidak langsung ditemukan dalam banyak strategi kebahagiaan yang dijelaskan dalam buku ini, seperti bersyukur, memaafkan, mempererat hubungan sosial, dan hidup dengan tujuan.

Apa yang membuat buku ini istimewa adalah bahwa ia tidak sekadar memberi motivasi, tetapi menyajikan panduan konkret berbasis riset yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dari menulis jurnal syukur hingga melatih diri untuk sabar dan hadir dalam momen saat ini, semuanya sejalan dengan nilai-nilai akhlak Islam yang mengajarkan keseimbangan hidup dunia dan akhirat. Ini menjadikannya bacaan yang relevan bagi siapa saja yang ingin memperbaiki kondisi mental dan spiritualnya secara bertahap.

Buku ini bisa menjadi teman yang bijak bagi siapa pun yang tengah merasa hampa, kehilangan arah, atau sedang mencari makna dalam hidup. Dalam konteks keimanan, kita diajak untuk menimbang kembali bahwa kebahagiaan bukan hanya soal perasaan, tetapi tentang bagaimana kita membingkai hidup dengan niat, ibadah, dan pelayanan kepada sesama. Maka, The How of Happiness dapat menjadi jembatan reflektif antara pencarian ilmiah dan ketenangan yang bersumber dari hubungan yang lebih dalam dengan Sang Pencipta.

Saya merekomendasikan buku ini bukan karena ia menjanjikan kebahagiaan instan, tapi karena ia mengajarkan bahwa bahagia itu bisa dilatih, dipilih, dan dikuatkan. Dan sebagai seorang Muslim, kita bisa mengambil pelajaran dari isi buku ini untuk semakin memahami bahwa Islam bukan hanya agama yang menyelamatkan akhirat, tetapi juga membentuk kebahagiaan hidup di dunia dengan cara yang bermartabat dan penuh makna. Semoga buku ini bisa membuka jalan hati menuju ketenangan yang sejati.