"Dan katakanlah: ‘Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin...’"
(QS. At-Taubah: 105)
Setiap perjalanan punya akhirnya. Tapi akhir yang sesungguhnya bukanlah perpisahan, melainkan perubahan bentuk dari sebuah amanah. Setelah sekian waktu membersamai langkah-langkah kecil penuh arti di SMPIT LHI, kini tiba juga waktunya saya berpamitan. Bukan karena lelah, tapi karena harus melanjutkan episode pengabdian berikutnya di tanah kelahiran.
Di tempat ini, saya bukan hanya mengajar, tapi tumbuh. Belajar bukan hanya dari murid, tapi juga dari sahabat seperjuangan, teman-teman sevisi, sejiwa, sekaligus keluarga yang menambah makna dalam setiap harinya.
"Hidup ini bukan tentang seberapa lama kita bersama, tapi seberapa dalam kita saling menguatkan." #Marta_Jaya
Maka sebelum melangkah lebih jauh, izinkan saya menyampaikan secuil kesan untuk teman-teman suma satu per satu, bukan sebagai formalitas, tapi sebagai bentuk syukur karena telah diizinkan berbagi waktu, tawa, letih, dan cerita.
Teman sekamar yang bukan cuma rapi tempat tidurnya, tapi juga dalam menyusun strategi. Manajemen kegiatan di asrama terasa ringan saat ada dia yang sistematis dan visioner. Setiap diskusi dengannya seperti menyusun puzzle yang akhirnya membentuk solusi.
Sosok yang cepat tanggap, satu panggilan, langsung tangkap masalah. Teladan dalam kepedulian, terutama pada santri. Kalau santri punya “pahlawan kesiangan”, ya mungkin beliau ini. Tapi kesiangan pun beliau tetap duluan sampai. 😄
Religius dan penuh keilmuan. Diskusi dengannya tak jarang membuka wawasan. Ia bukan sekadar teman, tapi juga adik tingkat yang sangat progresif didalam menulis artikel ilmiah. Terima kasih atas segala percakapan dan diskusi-diskusi singkat namun serat akan makna.
Pemimpin yang selalu tampak tenang, tapi tegas. Dari beliau saya belajar bahwa leadership tak harus ribut suara, cukup rapi rencana dan jelas tujuan, maka barisan pun akan ikut lurus. Setiap program yang ia pimpin seperti orkestra yang tahu iramanya.
Sang ahli bahasa yang tak banyak bicara, tapi setiap kata terasa bermakna. Bahasa Arab dan Inggris yang semula terasa asing, jadi terasa mungkin karena sering mendengar beliau menghidupkannya di asrama. Sungguh guru diam-diam yang inspiratif.
Kalau hafalan Qur’annya sudah luar biasa, kemampuan bisnis dan marketing-nya pun bikin kagum. Dunia akhirat dikawal seimbang, seperti berdagang sambil berdzikir Hebat....Hehehe 😄
Sosok yang hangat dan mengayomi. Anak-anak cepat dekat dengannya bukan karena kebetulan, tapi karena ketulusan. Saya belajar dari beliau bahwa pendekatan hati lebih penting daripada metode.
Sang penguasa bahasa dan suara nya yang sering bernada tinggi. 😄 Meski terkenal "agak galak", tapi tetap banyak memberi pelajaran, terutama dalam disiplin dan penguasaan bahasa asing. Tegasnya membentuk karakter, marahnya mengandung teladan.
Penghafal Qur'an yang kadang suka “ketularan emosi” Ustadzah Binti. Hehe.😄. Tapi di balik itu, selalu ada sisi tenang dan kesungguhan yang menenangkan. Semoga Allah senantiasa menjaga hafalan dan hatimu.
Ramahan yang penuh cerita. Teman satu almamater dan jurusan PAI yang tak berubah, selalu hangat, sabar, dan bersahabat. Rasanya seperti pulang setiap kali ngobrol dengannya.
Empat kata untuk beliau "Master of Voice Over". Hehehe😄. Suara emas yang kini mengisi profil platform digital MJ-Edutech yang saya bangun. Beliau sosok profesional dan berkualitas internasional, tapi tetap membumi dan ringan tangan. Terima kasih sudah mau ambil bagian dalam jejak digital saya.
Awalnya tampak pendiam, eh ternyata stand up comedy berjalan. Hehe.😄. Tapi di balik candaannya, ia memegang dua peran berat, Musyrifah dan guru Rumah Qur'an. Kombinasi yang tidak biasa, tapi justru luar biasa.
Ekstrovert yang selalu hidupkan suasana. Lucunya bukan sekadar hiburan, tapi jadi pengingat bahwa ceria dan cerdas bisa berjalan beriringan. Gontor telah membentuknya, dan dia membentuk tawa di antara kita.
Lembut, ramah, dan calon psikolog yang penuh empati. Sedang menyusun buku pertamanya, dan saya yakin itu hanya awal dari banyak karya yang akan lahir dari hatinya. Doa terbaik untuk naskah-naskahmu yang sedang tumbuh.
"Jika kamu bersyukur, maka Aku akan tambahkan nikmat-Ku kepadamu."
(QS. Ibrahim: 7)
Terima kasih untuk segala hal, dari tawa receh di ruang rapat/forum, hingga obrolan serius larut malam. Kalau selama kebersamaan ada salah kata, sikap, atau candaan yang kelewat batas, izinkan saya memohon maaf dari hati yang paling dalam.
"Orang-orang yang meninggalkan bekas baik, tak pernah benar-benar pergi."
#Marta_Jaya
Semoga setiap langkah teman-teman semua di SMPIT LHI terus membawa keberkahan, dan Allah pertemukan kita kembali dalam kebaikan, entah dalam kolaborasi, reuni, atau mungkin di surga nanti, insyaAllah. Sampai jumpa bukan berarti selesai. Karena dalam doa, tak ada yang benar-benar berpisah.
Author : Marta Jaya,S.Pd.,M.Pd